Majelis Metropolitan Tokyo akhirnya mengesahkan rancangan perubahan terhadap Youth Healthy Development Ordinance pada hari Rabu kemarin. Dengan rancangan baru ini, selain melarang penjualan dan penyewaan kepada anak-anak usia di bawah 18 tahun material-material yang "merangsang secara seksual, mendorong kekerasan, dan mungkin akan menyebabkan perilaku kriminal atau kecenderungan untuk bunuh diri", Youth Healthy Development Ordinance mengharuskan produsen manga dan anime agar mengatur sendiri penjualan dan penyewaan produk-produknya, dan juga memberikan kewenangan kepada pemerintah Tokyo untuk secara langsung melakukan pelarangan penjualan dan penyewaan manga, anime, dan yang berhubungan dengannya apabila dianggap "sangat mengganggu ketertiban sosial".
Sebagai tambahan, majelis ini juga menyetujui resolusi pelengkap yang bersifat tidak mengikat yang mendorong penilaian secara seksama atas terbitan-terbitan yang dianggap berbahaya dengan mempertimbangkan nilai seni, sosial, dan nilai-nilai lain yang dikandungnya.
Ketentuan tentang pengaturan sendiri oleh para produsen akan mulai berlaku tanggal 1 April mendatang, sementara pembatasan atas penjualan dan penyewaan manga dan anime akan efektif berjalan mulai tanggal 1 Juli.
Sebagai tambahan, majelis ini juga menyetujui resolusi pelengkap yang bersifat tidak mengikat yang mendorong penilaian secara seksama atas terbitan-terbitan yang dianggap berbahaya dengan mempertimbangkan nilai seni, sosial, dan nilai-nilai lain yang dikandungnya.
Ketentuan tentang pengaturan sendiri oleh para produsen akan mulai berlaku tanggal 1 April mendatang, sementara pembatasan atas penjualan dan penyewaan manga dan anime akan efektif berjalan mulai tanggal 1 Juli.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar